Pelabuhan Di Sumeria Berusia 4000 Tahun

Pelabuhan Sumeria Berusia 4.000 Tahun, Menunjukkan Peradaban ini Unggul Juga di Lautan.

Sekarang telah menjadi gurun pasir, namun 4.000 tahun yang lalu, situs kuno Abu Tbeirah di Irak selatan adalah kota pelabuhan Sumeria yang berkembang. Kota itu dahulu merupakan sebuah penghubung kapal-kapal yang berlayar ke wilayah yang jauh seperti halnya Lembah Indus dan membawa pulang harta India. Pelabuhan ini membantu merekonstruksi bab baru sejarah Sumeria - Bangsa Sumeria bukanlah sekadar kaum petani inventif belaka.

Penemuan pelabuhan ini terjadi saat persiapan penggalian dimulai pada Tahun 2016. Wakil ketua misi penggalian, arkeolog Licia Romano dari Universitas La Sapienza Italia mengatakan kepada Haaretz bahwa bukti pertama pelabuhan itu tidak terduga.

Dia berkata, “Kami sebenarnya tidak sedang mencari pelabuhan. Namun di suatu hari, selama kegiatan survei situs, kami melihat lubang rubah ini, dan melongok ke dalamnya kami melihat sekilas sejumlah batu bata tanah liat, yang memberi kami petunjuk bahwa ada bangunan kuno di dalam sana. ”

Penemuan yang menguntungkan itu menyebabkan penggalian struktur batu bata besar di sekitar dermaga dan kolam buatan, yang menurut laporan Harian Sabah panjangnya 130 meter (426,51 kaki), dan lebarnya 40 meter (131,23 kaki). Struktur ini memiliki kapasitas seukuran sembilan kolam renang Olimpiade dan para arkeolog berpendapat bahwa Bangsa Sumeria mungkin telah menggunakannya sebagai waduk dan tangki raksasa untuk menghentikan luapan banjir sungai.

Aktivitas penggalian juga menemukan
vas-vas pualam yang diimpor ke wilayah itu dan bagian kalung peradaban Lembah Indus. Franco D'Agostino, asisten pemimpin penggalian dan seorang Assyriolog di La Sapienza, mengisyaratkan bukti-bukti perdagangan,

“Kami meyakini mereka memiliki kontak perdagangan dengan Iran (Elam) dan Lembah Indus (Mohenjo Daro, Meluha). Menemukan pelabuhan membantu kita melihat dengan sudut pandang berbeda perekonomian kota-kota Sumeria, menyoroti elemen yang tidak pernah menjadi sorotan sebelumnya. "

Asisten pemimpin penggalian Romano dan D'Agostino sepakat

"Struktur itu merupakan pelabuhan paling kuno yang pernah digali di Irak, karena satu-satunya sisa pelabuhan yang telah diselidiki adalah di [di dekatnya] Kota Ur, namun berasal dari sekitar 2.000 tahun kemudian." Faktanya, para arkeolog meyakini bahwa Abu Tbeirah adalah kota "penyangga" bagi ibukota Sumeria kuno, yaitu Ur.

Bangsa Sumeria adalah bangsa pertama yang menghuni Wilayah Mesopotamia sekitar 7.000 tahun yang lalu. Tanah air mereka terletak diantara Sungai Tigris dan Eufrat sering disebut juga sebagai tempat lahirnya peradaban. Kebudayaan Sumeria memiliki sistem penulisan yang maju, keterampilan spektakuler dalam seni dan arsitektur, dan memiliki pengetahuan terhadap topik-topik astronomi dan matematika.

Para arkeolog mengatakan penemuan pelabuhan Sumeria setidaknya,

"akan membantu menulis bab baru sejarah Mesopotamia dan peradabannya, dan juga menghilangkan kesan kota-kota kuno Mesopotamia (hanyalah) dikelilingi oleh ladang gandum dan saluran irigasi."
[via Sputnik]

Mereka berpendapat bahwa itu mungkin juga memberikan wawasan yang lebih luas mengenai dampak perubahan iklim yang mungkin terjadi di wilayah itu tatkala kekeringan ekstrem melanda sekitar
2.200 SM. Sejumlah sarjana meyakini bahwa kekeringan berperan dalam kejatuhan Kerajaan Akkadia dan Kerajaan Lama Mesir. D'Agostino mengatakan bahwa tim berencana mengeksplorasi jika Abu Tbeirah mengalami kekeringan pula, yang harus terbukti, karena,

"kekeringan parah akan berdampak negatif pada kota yang terhubung erat dengan ekosistem yang rapuh seperti wilayah rawa-rawa."

Rencana ini juga sedang berlangsung mengeksplorasi sebuah bangunan yang diyakini sebagai pusat administrasi dan pencarian sisa-sisa kapal Sumeria.

Posting Komentar

Komentar

Lebih baru Lebih lama

Formulir Kontak