Penyebutan Bahasa Turunan Dalam Budaya Jawa

Keturunan

Dalam bahasa jawa memang memilki makna yang luas, pengartian yang terbilang tidak sedikit, sebagai contoh adalah sebuah kalimat nasi "Nasi", dalam penyebutan bahasa atau dialek orang jawa Nasi itu banyak dialek nya yaitu "Sekul, Sego, dan lain sebagainya, namun untuk bagian awal menjadi nasi yaitu padi lebih banyak lagi, Katul atau Bekatul yaitu kulit gabah sebelum padi tersebut terkelupas menjadi beras.

- Menir yaitu gabah yang di giling menjadi hancuran beras atau tidak utuh satu butir biji beras, 

- Las yaitu beras yang masih bercampur dengan beberapa butir gabah karena penggilingan yang tidak sempurna.

- Leri yaitu air dari hasil cucian beras

- Sego, Sekul dalam bahasa indonesianya adalah nasi

- Tajin yaitu air hasil rebusan beras sebelum nasi itu betul-betul matang

- Intib yaitu makanan atau panganan hasil dari olahan nasi yang di goreng dan di beri cairan gula merah di sekelilingnya

- Karak atau Kerak sama seperti Kerak telor namun bedanya ini adalah nasi

Saya sepakat dengan obrolan orang jawa atau hasil dari pertanyaan tentang dialek turunan yang memiliki segudang arti dalam banyak bahasa, bahwa sebagian orang sepakat bahasa jawa memilki banyak arti bahasa turunan, kemudian dalam silsilah kekeluargaan juga banyak artinya, mungkin yang kita tahu hanya sekedar "Putu" atau dalam bahasa indonesianya adalah cucu dari orang tua bapak ibu kita sendiri, atau kakek nenek kita.

Sampai saat ini mungkin tidak banyak atau minoritas orang seperti saya atau bahkan bapak saya sendiri tidak banyak tau istilah jawa untuk penyebutan keturunan ini apalagi saya, ini pun hasil riset beberapa minggu belakangan ini sampai artikel ini saya buat.

Kali ini saya mencoba memberikan informasi atau pengetahuan untuk silsilah keluarga dari yang paling atas yaitu disebut "leluhur" dalam bahasa indonesianya.

Level Leluhur : 

1. Moyang ke-18. Mbah Trah Tumerah
2. Moyang ke-17. Mbah Menya-menya
3. Moyang ke-16. Mbah Menyaman
4. Moyang ke-15. Mbah Ampleng
5. Moyang ke-14. Mbah Cumpleng
6. Moyang ke-13. Mbah Giyeng
7. Moyang ke-12. Mbah Cendheng
8. Moyang ke-11. Mbah Gropak Waton
9. Moyang ke-10. Mbah Galih Asem
10. Moyang ke-9. Mbah Debog Bosok
11. Moyang ke-8. Mbah Gropak Senthe
12. Moyang ke-7. Mbah Gantung Siwur
13. Moyang ke-6. Mbah Udheg-udheg
14. Moyang ke-5. Mbah Wareng
15. Moyang ke-4. Mbah Canggah
16. Moyang ke-3. Mbah Buyut
17. Moyang ke-2. Simbah, dalam bahasa Indonesia disebut Eyang
18. Moyang ke-1. Bapak/Bapa / Simbok/Biyung.

Level Keturunan : 

1. Keturunan ke-1. Anak
2. Keturunan ke-2. Putu, dalam bahasa Indonesia disebut “cucu”
3. Keturunan ke-3. Buyut, dalam bahasa Indonesia disebut “cicit”
4. Keturunan ke-4. Canggah
5. Keturunan ke-5. Wareng
6. Keturunan ke-6. Udhek-udhek
7. Keturunan ke-7. Gantung siwur
8. Keturunan ke-8. Gropak Senthe
9. Keturunan ke-9. Debog Bosok
10. Keturunan ke-10. Galih Asem
11. Keturunan ke-11. Gropak waton
12. Keturunan ke-12. Cendheng
13. Keturunan ke-13. Giyeng
14. Keturunan ke-14. Cumpleng
15. Keturunan ke-15. Ampleng
16. Keturunan ke-16. Menyaman
17. Keturunan ke-17. Menya-menya
18. Keturunan ke-18. Trah tumerah.

Ini yang bisa saya tahu menurut hasil riset yang saya coba cari tahu di berbagai media pencarian, dalam 18 level dari Keturunan atau Leluhur biasa kita sebut Generasi, atau kalian bisa hitung rata-rata dalam satu generasi memilki tingkatan umur jaman modern yaitu 60 tahun kalikan saja 10 keturunan,  yaitu dalam satu keturunan memilki 1080 tahun umurnya, itu baru 18 keturunan dalam 2 level di atas yang saya beri contoh, atau bisa kalian sebut "Wangsa".


Oiya kalian juga bisa buat silsilah keluarga kalian sendiri loh di rumah, kalian bisa tanyakan dari orang tua kalian sendiri atau berawal dari kalian dahulu, yang biasanya kita sebut pohon keluarga, atau kalian bisa tanyakan kepada orang tua kalian, kalian sendiri sudah pada level apa, kalau saya masih batas level CUCU alias Putu, bukan kue putu ya guys.




Posting Komentar

Komentar

Lebih baru Lebih lama

Formulir Kontak